Kamis, 13 Desember 2012

Arti Natal

Kawan-kawan sebentar lagi natal akan tiba menurut kalian arti natal apa sih??
mari kita berbagi yuk arti natal kita masing-masing
Arti Natal bagiku ......
Pujian dan gema, KasihNya yang tak pernah berkesudahan, kehadiranMu selalu nyata di dalam hidupku, dan selalu ada rencanaMu yang begitu indah bagiku dan setiap orang. PenyertaanMu sempurna, rancanganMu penuh dengan ke Damai-an.
Natal merangkai dan merajut kehidupanku untuk selalu berdiam dibaitNya……. menikmati KasihNya. Terimakasih Bapa atas Kebaikan dan KasihMu, sekalipun masalah dan pencobaan selalu ada ditengah tengah kehidupanku… keluargaku, hanya satu hal yang kutahu bahwa atas semua kehidupanku adalah karena AnugerahMu.
Natal adalah Cinta KasihNya yang telah ditebarkan kepada semua umat dimuka bumi ini, mari kita Kabarkan Kasih Natal kepada mereka yang belum mengenalNya. Kasih yang semula menjadi kerinduan saya untuk mencintai dan melayani Allah, karena dia Allah yang tidak pernah berubah, KasihNya selalu membaharui saya dari waktu ke waktu, Dia setia apapun yang terjadi, Ia tetap Allah yang setia

Rabu, 12 September 2012

Kisah Inspirasi : Yang Penting Dan Yang Mendesak



Di bawah terik sinar matahari yang menyengat, seorang guru tampak tengah menanggalkan seluruh pakaiannya untuk mandi di sebuah sungai yang airnya jernih dan mengalir dengan deras.
Ketika ia sedang asyik melepaskan kepenatan, tiba-tiba, di luar perkiraannya, ada serombongan anak perempuan, yang ternyata adalah murid-muridnya, sedang menuju ke tepi sungai tersebut.
Si guru sangat terkejut melihat kedatangan tamu tak diundang itu, dan secara spontan ia pun segera menutupi mukanya dengan kedua belah telapak tangannya.
Melihat pemandangan itu, para murid perempuan merasa rishi dan memutuskan untuk pergi, menjauhi lokasi itu sambil bertanya-tanya siapa gerangan laki-laki bodoh yang mandi telanjang di sungai itu.
“Mestinya it menutupi auratnya, bukan mukanya,” celetuk seorang murid kepada teman-temannya.
Beberapa hari setelah kejadian itu, ternyata ada seorang murid yang mengenali sosok laki-laki yang mandi di sungai itu.
“Pak Guru, saya mohon maaf dengan kejadian di tepi sungai waktu itu. Kami benar-benar tidak sengaja menyaksikan Bapak sedang mandi di sana. Tetapi ada satu hal yang saya tidak mengerti, mengapa waktu itu Bapak malah menutupi wajah, bukannya alat vital?” Tanya sang murid penasaran.
“Jika waktu itu saya menutupi alat vital saya, kalian akan mengetahui siapa laki-laki yang sedang mandi telanjang itu, tetapi dengan menutupi wajah saya, kalian memang bisa melihat alat vital, tetapi kalian tidak tahu siapa pemiliknya,” jelas si guru tanpa basa-basi lagi.
*****
Mendengar penjelasan itu, si murid mendapatkan sebuah pencerahan dan belajar sesuatu yang sangat berharga tentang prioritas dalam mengambil keputusan, kapan harus mendahulukan yang mendesak dan kapan harus mengerjakan yang penting.
“Ternyata harga diri jauh lebih tinggi daripada harga sebuah alat vital,” kata si murid kepada dirinya sendiri.

Golden Word :
 "Orang yang berjiwa kedil adalah orang yang sering menertawakan kelemahan orang lain.Dan,orang yang berjiwa besar adalah orang yang sering menertawakan kelemahan diri sendiri."

Selasa, 11 September 2012

Bahan Bendera ‘Merah Putih’ Pusaka

Ibu Fatmawati merupakan putri asli Bengkulu yang menjadi isteri Soekarno pada saat kemerdekaan Indonesia, pada saat itu sejarah mencatat Ibu Fatmawati yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih pertama ketika proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
131246979825232699
Pengibaran Bendera ‘Merah Putih’ Pusaka 17 Agustus 1945 (Foto oleh: Frans Mendur/IPPHOS)
Pembuatan Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bahan dasarnya dipesan melalui tentara Jepang. Menurut Sukmawati Soekarnoputri, putri Soekarno (Presiden RI Pertama), bahwa diawal kemerdekaan Bapak sudah pesan beberapa gulungan kain dasar warna merah dan putih kepada tentara Jepang, ketika bahan dasar itu didapat, barulah Ibu yang ditugaskan untuk menjahitnya.
Sukmawati Soekarnoputri, putri Soekarno (Presiden RI 1945 - 1966) dengan Ibu Fatmawati itu mengisahkan sejarah Pembuatan Bendera Merah Putih Pusaka, dalam penutupan acara “Merajut Nusantara” di Kota Bengkulu, pada akhir Juli 2011 lalu. Ia mengisahkan, saat itu Ibu Fatmawati dalam keadaan mengandung putra sulung, Guntur Soekarnoputra, sehingga Ibu Fatmawati sesekali terisak dalam tangis sambil menjahit bendera merah putih karena ia tidak percaya Indonesia akhirnya merdeka dan mempunyai bendera dan kedaulatan sendiri.
“Merajut Nusantara” merupakan pagelaran menjahit duplikat bendera pusaka merah putih dalam rangka napak tilas perjuangan Ibu Fatmawati, Ibu Fatmawati merupakan tokoh sejarah kunci kemerdekaan Indonesia.
Menjahit bendera pusaka, bendera pertama Indonesia adalah takdir dari ibu Fatmawati dan dia adalah putri dari Provinsi Bengkulu. Pada awal kemerdekaan Presiden Soekarno memang telah menyiapkan bendera untuk Indonesia yang bahan dasarnya dipesan pada tentara Jepang, tentu saja tanpa sepengetahuan penjajah jika bahan dasar kain berwarna merah dan putih itu digunakan untuk membuat sebuah bendera bagi bangsa yang pada saat itu sedang dijajah oleh Jepang.
13124698761849788968
Suasana upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 (Foto oleh: Frans Mendoer/IPPHOS)
Pada saat bendera pusaka dikibarkan di istana yang menandakan Indonesia merdeka, Ibu Fatmawati pada waktu itu berurai air mata, karena ia menyadari sesuatu yang mustahil telah diraih oleh bangsa Indonesia yakni kemerdekaan. Sejarah Bengkulu sangat dekat dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Begitu besar jasa Ibu Fatmawati bagi bangsa dan negara.
Tanpa terasa sudah enam puluh enam tahun Indonesia Merdeka, berarti bendera pusakapun usianya sudah enam puluh enam tahun. Sejarah Ibu Fatmawati, Bengkulu dan Bendera Pusaka, seperti tenggelam oleh usianya sendiri. Mudah-mudahan pada event ‘Merajut Nusantara’ yang akan datang akan lebih sukses lagi dari tahun ini.-
Semangat Merayakan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.
 M E R D E K A!!!

Rabu, 05 September 2012

Jangan Pulang Sebelum Menang !



Alkisah, Julius Caesar, sang panglima perang kerajaan Romawi yang legendaris, mendapat tugas untuk merebut dan menduduki kerajaan Inggris, Kerajaan Britania Raya, dalam program ekspansi ke Benua Eropa dan Afrika.Pada saat itu kerajaan Inggris sangat kuat dan disegani. Semboyannya sangat terkenal; British Rule the wafes. Orang Inggris memerintah ombak, menguasai lautan.

Julius Caesar membawa ribuan pasukan menyeberangi lautan dengan menggunakan ratusan kapal perang. Sebagai ahli strategi yang handal, sebelum berangkat Julius Caesar mengirim sekelompok mata-mata untuk mengumpulkan informasi mengenai musuhnya. Laporan hasil pengintaian menunjukan, jumlah prajurit Inggris jauh lebih banyak dibanding prajurit Romawi, persenjataan mereka jauh lebih lengkap dan modern, kondisi fisik mereka jauh lebih segar dibanding prajurit Romawi yang sudah berminggu-minggu berada di atas lautan, dan-sudah pasti-pasukan Inggris lebih mengenal medan perang dibanding prajurit Romawi.

Tak ada satu faktor pun yang bisa mendorong Julius Caesar untuk terus maju. Namun bukan Julius Caesar namanya kalau menyerah begitu saja. Semboyannya adalah vini, vidi, vici. Saya datang, saya berjuang, saya menang. Julius Caesar mengambil keputusan yang mengguncang dunia. Dia tidak memerintahkan pasukan untuk mundur, tapi justru memerintahkan perwira-perwiranya untuk membakar semua kapal perang tanpa menyisakan satu sekoci pun. Setelah itu ia kobarkan semangat juang prajuritnya, yang memang terkenal gagah berani.

Dengan menciptakan situasi seperti itu, dalam benak setiap prajurit sudah terbangun tekad membaja untuk berjuang habis-habisan. Karena hanya itulah satu-satunya pilihan. Pilihan untuk kembali ke Roma, sudah musnah bersama dengan hangusnya kapal perang mereka. Itu sebabnya pasukan Romawi bertempur dengan gagah berani, melumpuhkan setiap musuh yang ada di hadapan mereka. Dan akhirnya pasukan Romawi mampu memenangkan pertempuran.

”Jangan pulang sebelum menang,” kata seorang rekan  yang hidup merantau di Jakarta dengan hanya berbekal ijazah SMP. Petuah ini bukan soal peperangan melainkan soal kehidupan di tanah rantau. Ia menjelaskan, meski bekal pendidikan sangat minim, tapi ia tidak mau numpang tua di kota besar. Determinasinya yang kuat, tujuan yang jelas dan tekad yang bulat memancarkan energi semangat yang sangat besar. Meski ia tidak tahu siapa Julius Caesar, tampak sekali bahwa spiritnya tak jauh beda dengan spirit Julius Caesar di medan perang.

Tekad dan keputusan yang bulat mampu mengalahkan banyak hambatan misalkan pendidikan rendah, keluarga miskin, dari suku atau bangsa tertentu dan hambatan psikologis lainnya. Tekad bulat seorang berpendidikan rendah akan mampu mengalahkan tekad biasa dari seorang berpendidikan tinggi. Tak usah saya sebut, pasti anda dapat melihat banyak contoh di sekeliling anda.
Dalam dunia bisnis, kisah Julius Caesar menginspirasi Nur Kuntjoro, seorang tokoh bisnis yang dikenal mampu merubah perusahaan rugi menjadi perusahaan yang meraih laba besar.

Karir profesionalnya dimulai di bidang advertising sebuah perusahaan mesin jahit, kemudian ke perusahaan farmasi, perusahaan direct selling dan beberapa perusahaan lainnya. Saat memimpin Tupperware Indonesia, ia berhasil membuat perusahaan tumbuh 222 persen, justru pada saat krisis moneter melanda Indonesia. Di perusahaan ini ia dijuluki Record Breaking Leader karena selalu berhasil memecahkan rekor penjualan. Selama 8 tahun memimpin perusahaan Direct Selling tersebut, ia berhasil meningkatkan penjualan perusahaan 8 kali lipat dan tidak pernah merugi. Bahkan kerugian kumulatif selama 6 tahun sebelum masa kepemimpinannya berhasil ditutup dengan keuntungan selama 18 bulan.

Keberhasilan yang dicapai Nur Kuntjoro dalam dunia bisnis disebut sebagaiturnaround yaitu proses perbaikan kinerja perusahaan dari kecenderungan menurun menjadi menanjak, dan dari posisi merugi menjadi meraih laba. Dalam bukunya yang berjudul Thinking Out of The Box For Profit, Nur Kuntjoro mengatakan, turnaround bukanlah masalah finansial semata, melainkan juga soal komitmen dan leadership.

Nur Kuntjoro memberi contoh kisah Lee lacocca yang mampu merubah situasi buruk menjadi situasi luar biasa dalam sebuah perusahaan. Lee Lacocca, seorang eksekutif yang sudah mengabdikan dirinya selama 32 tahun di perusahaan mobil Ford, suatu hari dipecat yang cara yang menyakitkan.

Untunglah, suatu hari perusahaan mobil Chrysler yang saat itu tengah porak poranda menawarkan kepada Lee untuk bergabung menjadi pemimpin. Tanpa pikir panjang, ia menerimanya.

Pada bulan-bulan pertama ia bukan berfokus pada bagaimana meningkatkan penjualan, melainkan pada upaya meningkatkan team building.  Ia mulai gebrakannya dengan mengumpulkan semua staf dan secara tegas menekankan pentingnya komitmen. Tanpa basa basi ia minta agar staf yang tidak punya komitmen sebaiknya tidak usah bekerja di Chrysler. Ia juga meminta kepada semua staf untuk dapat bekerja lebih keras sampai larut malam dan esok paginya bekerja lagi tanpa tambahan imbalan. Staf yang tidak bersedia diminta untuk mengundurkan diri. Sejak itu beberapa karyawan harus di-PHK. Ia memilih bekerja dengan tim yang kecil namun solid dan berdedikasi tinggi.

Sayangnya beberapa tahun kemudian kondisi keuangan Chrysler semakin memburuk. Kali ini ia memutuskan untuk memotong gajinya menjadi 1 dolar setahun sampai Chrysler bisa menciptakan laba. Melalui cara ini ia dapat melakukan negosiasi agar serikat pekerja menyetujui pemotongan gaji karyawan.

Keputusannya yang berat ini membuahkan hasil. Bersama timnya yang tangguh, Lee Lacocca berhasil merubah Chrysler yang nyaris bangkrut menjadi sehat dan besar. Bahkan akhirnya Chrysler berhasil merger dengan raksasa otomotif produsen Mercedez Benz, menjadi Daimler Chrysler.

Julius Caesar, Lee Laccoca maupun Nur Kuntjoro  mampu merubah situasi buruk menjadi sebuah kemenangan gemilang. Kuncinya adalah tekad yang bulat untuk meraih kegemilangan. Atau dengan kata lain ”jangan pulang sebelum menang”. 

Minggu, 02 September 2012

Kisah Sukses: Honda, The Power of Dream


Everything start from a dream. Kalimat itu ada benarnya. Banyak kisah sukses yang berawal dari bermimpi. Tidak terkecuali Soichiro Honda, sang Raja Jalanan. Sebelumnya, saya tekankan mimpi yang dimaksud di sini bukan wangsit atau wahyu, tapi tentang impian atau wish. Mari kita amati, seberapa hebat kekuatan mimpi dalam menciptakan kisah sukses.


Adalah Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan istrinya Mika. Soichiro Honda lahir sebagai anak sulung dari sembilan saudara. Tinggal di keluarga sederhana yang tidak memiliki kisah sukses, bertempat tinggal di daerah terpencil yang minim sarana dan obat-obatan membuat kehidupannya tidak mudah. Tapi ia memiliki mimpi yang sangat tinggi.

Sejak kecil, Soichiro Honda telah menunjukkan kecintaannya pada mesin dan otomotif. Sebelum masuk sekolah, Honda kecil telah membantu ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Ia juga bisa berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati cara kerja mesin penggiling padi.

Di masa sekolahnya, Honda tidak memiliki kisah sukses dalam bidang akademik. Nilai-nilai ulangannya jelek. Ia juga sering membolos. Namun sebenarnya ia memiliki bakat di kelas sains yang mempelajari tentang mesin. Dengan mudah, ia dapat menangkap penjelasan gurunya.

Keika berusia 8 tahun, Honda nekat bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Dan ia begitu senang ketika melihat ada mobil yang melintas di desanya. Pada usia 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda dengan model rem kaki.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin.

Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga bosnya senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu. Pada umur 21 tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun dipilih untuk memimpin kantor cabang itu.

Di kantor cabang ini prestasinya membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak bengkel-bengkel lain. Hasil kerjanya pun cepat dan tepat. Honda tidak segan-segan bekerja sampai larut malam, tanpa mengurangi kreativitasnya.

Salah satu buah kreativitasnya adalah penemuan velg dengan jari-jari logam ketika ia berusia 30 tahun. Pada zaman itu, mobil-mobil masih menggunakan velg dengan jari-jari kayu. Jari-jari kayu ini, selain tidak bagus dalam meredam getaran, juga mudah terbakar. Penemuan Honda ini menjadi hak patennya yang pertama sekaligus kisah sukses nya yang pertama.

Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri. Ia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan membangun usaha pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak Toyota karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.

Kisah sukses Honda pun berganti dengan kegagalan. Kegagalan ini membuat ia jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran dirinya dari perusahaan tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau tenggelam dalam kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan bermodalkan mimpinya.

Untuk menemukan solusi dari ring piston, Honda kuliah lagi. Tiap pulang kuliah, Honda segera ke bengkelnya untuk mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Tidak jarang Honda mengkritik rektornya karena dianggap terlalu bertele-tele, menitik beratkan teori daripada praktek. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya.

Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Idenya memasang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang, yang menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan Honda yaitu “The Power Of Dream” . Awal dari kisah sukses nya.

Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah finansial bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat namun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirinya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan Fujisawa berusia 38 tahun.

Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan mimpi dan keinginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di berbagai belahan dunia.

Soichiro Honda, oleh karyawannya dikenal sebagai pemimpin yang keras. Namun sikapnya menjadi lembut ketika acara minum sake bersama. Satu hal lagi yang patut dipuji dari Honda adalah sikap nya yang anti-nepotisme dalam menentukan jabatan di perusahaannya.

Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda dikenal sebagai orang yang selalu berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi semangatnya tidak pernah berkurang. Pada 5 Agustus 1991, Honda meninggal di usia 84 tahun akibat penyakit lever.

Honda berkata “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya” . Pesan Honda : “ Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.”



Soichiro Honda membuktikan pada kita bahwa orang yang asalnya miskin, ndeso, minim pendidikan dan modal kecil juga bisa sukses, bahkan merajai dunia. Ketika gagal – ia bangkit, ketika menemui kesulitan dalam temuannya – ia belajar. Yang bisa kita pelajari dari kisah sukses Honda adalah berani bermimpi , mau belajar, bekerja giat, dan semangat pantang menyerah. Mari belajar dari solusi sukses Honda.

Setiap kali merasa gagal dan putus asa, ingatlah filosofi Honda: “The Power of Dream” . Mimpi dapat menjadi bahan bakar yang mendorong kita untuk mencapai sukses. Beranilah untuk bermimpi, lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi anda, dan jangan pernah menyerah. Never Give Up! :)

Pahlawan Indonesia yang beragama Katolik

Baiklah kawan-kawan sekalian kali ini kami akan menceritakan beberapa pahlawan indonesia yang beragama katolik.Kita semua tentu sangat jarang atau bahkan tak pernah mempelajari orang-orang yang berjasa bagi indonesia yang beragama katolik ,kalo begitu ini saatnya kita harus tahu juga siapa-siapa saja pahlawan Indonesia yang beragama Katolik,kita jangan cuma tahu dengan boyband atau girlband saja atau para pemain sepakbola yang sedang tenar namun kita juga seharusnya harus tau juga tentang orang-orang katolik yang berjasa besar atas kemerdekaan Indonesia,baiklah dari pada kami berpanjang lebar terus sebaiknya kita mulai saja topik kita,silahkan diliat dan dipelajari:

Tokoh beragama Katolik yang mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J.




Pahlawan Nasional (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 152 Tahun 1963 )
Lahir : Surakarta, Rabu Kliwon 25 November 1896
Wafat : Steyl, Nederland, Rabu Pahing 10 Juli 1963
Makam : Taman Makam Pahlawan Giritunggal, Semarang

Mgr. Soegijapranata dikenal dan dikenang umat Katolik dan bangsa ini tidak hanya sekadar Uskup Agung Semarang saja. Pria kelahiran 25 Nopember 1896 ini dikenal dan dikenang juga dengan kiprahnya bagi pembentukan negara dan bangsa ini. Berikut cukilan yang dilakukan soal Mgr. Soegijapranata dari berbagai sumber terbitan.

Karir pekerjaannya diawali pada tahun 1915 dengan menjadi guru di Muntilan. Tahun 1911, ia mulai mengikuti pendidikan imam dan berlanjut terus hingga pada tanggal 27 September 1920 ia masuk ke novisiat Sarekat Yesus.
Dan pada tanggal 15 Agustus 1931 ia resmi menjadi imam. Sekembalinya ke Indonesia, tahun 1933, ia mendapat tugas untuk menjadi Pastor Pembantu Paroki Bintaran Yogyakarta. Ia juga sempat menjadi redaktur majalah Swara Tama. Pada tahun 1938, ia diangkat menjadi penasehat misi Sarekat Yesus di Jawa.

Di area kebangsaan, jasanya cukup perhitungan. Ia termasuk dalam jajaran pahlawan.
Walaupun pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia telah menyatakan kemerdekaan, tetapi ada beberapa pihak yang tidak mau menerima kenyataan kalau bangsa Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya, pihak-pihak yang tidak mau menerima kenyataan adalah pihak Belanda dan pihak Jepang, pihak Jepang tidak mau menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada pemerintah Indonesia.



Setelah mendengar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, beliau mengibarkan bendera merah putih di depan gedung pastoran Gedangang, Semarang. Sejak saat itu pastoran gedangang selalu dihiasi dengan bendera merah putih. Karena hal tersebut Mgr. Soegijapranata pernah mendapatkan teguran dari pimpinan NICA. Teguran itu dijawab bahwa pimpinan NICA tidak pernah mengeluarkan larangan pengibaran bendera merah putih. Mgr. Soegijapranata juga menantang kepada pimpinan NICA dengan mengatakan bahwa kalau kamu ingin bendera itu turun, coba datanglah kembali dan rebutlah kekuasaan di sini.



IJ Kasimo Katolik Nasionalis




Ignatius Joseph Kasimo (1900-1986), seorang pendiri dan pemimpin Partai Katolik Republik Indonesia, belum mendapat gelar pahlawan nasional secara formal. Padahal, dalam kenyataannya pengakuan itu sudah diberikan oleh masyarakat yang mengakui bobot perjuangan dan ketokohannya.

Bagi Kasimo, gelar itu pasti tidak penting, karena ia memang seorang pekerja tanpa pamrih. Tetapi pertanyaan itu muncul terkait dengan tema pluralisme bangsa yang menjadi wacana aktual dibicarakan sekarang. Kasimo adalah salah satu sosok pejuang kemerdekaan dan politis dari golongan Katolik yang sangat menjunjung tinggi pluralisme bangsa.

Di parlemen, Kasimo bisa berseberangan pendapat dengan Nasir dan kawan-kawan dari Masyumi, tetapi dalam keseharian hidup sebagai pribadi sesama anak bangsa, mereka amat dekat dan akrab. Keduanya mengaku amat diperkaya dengan sikap politik dan demokratis lewat peran dan interaksi di parlemen.

Kalau KH Hasyim Ashary menganjurkan Jihad Fisabilillah dengan Allahuakbar-nya melawan penjajahan Belanda pada 10 November 1945, maka Kasimo praktis menyerukan kepada orang Katolik (di) Indonesia untuk mendukung Proklamasi Republik Indonesia dan turut serta dalam ber-revolusi.

Kasimo dalam memimpin perjuangan politik melalui Partai Katolik Republik Indonesia tidak menampilkan sikap sektarianisme Katolik, melainkan berdasar platform kebangsaan, yaitu Pancasila. Partai Katolik tidak menjadi partai konvensional, melainkan mendasarkan atas ajaran dan moralitas (Katolik). Bahkan, sejak awal kekatolikan Kasimo di dalam masalah-masalah sosial politik sungguh progresif revolusioner dan tidak konservatif.

Kehadiran Kasimo secara aktif di dalam revolusi kemerdekaan Indonesia sungguh turut ‘menguntungkan’ RI Merdeka di mata internasional meskipun umat Katolik di Indonesia kurang dari 2,5 persen dari jumlah penduduk pada waktu itu. keterlibatan Kasimo itu turut membentuk nasion Indonesia yang majemuk, multikultural-bhinneka tunggal ika, berdasarkan Pancasila. Faktor itu ditanggapi dan dimengerti oleh tokoh-tokoh nasional lain seperti Sutan Sjahrir, Bung Hatta, dan kemudian juga Bung Karno selama pembentukan nasion Indonesia. Pembentukan nasion itu dewasa ini kembali aktual.

Sebagai seorang pluralitas sejati, Kasimo tidak alergi terhadap perbedaan, juga perbedaan ideologi yang bisa sangat tajam dalam parlemen atau konstituante. Bagi Kasimo, di negara bangsa Indonesia, semua orang tanpa kecuali harus merasa kerasan atau at home untuk tinggal di dalamnya.



Letkol. Ignatius Slamet Riyadi - Pahlawan Nasional




Slamet Riyadi yang dulu namanya Sukamto lahir di Donokusuman Solo, 28 Mei 1926 putra dari Idris Prawiropralebdo, seorang anggota legium Kasunanan Surakarta
Mengenyam pendidikan di HIS kemudian MULO Afd B dan pada akhirnya ke Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT). Sebagai lulusan terbaik dan berhak menyandang ijasah navigasi kemudian ditambah beberapa kursus navigator maka beliau menjadi navigator dari kapal kayu yang berlayar antar pulau Nusantara
Dengan kemampuannya sebagai navigator ditambah dengan masuknya penjajah Jepang ke Indonesia khususnya di Solo dan Yogyakarta (Maret 1942) maka jiwa patriot membela ibu pertiwi berkobar. Dengan keberanian sebagai pemuda yang ketika itu usianya belum genap 20 tahun mengobarkan pemberontakan dan melarikan sebuah kapal kayu milik Jepang. Usaha Ken Pei Tai (Polisi Militer Jepang) untuk menangkapnya tidak pernah berhasil , bahkan setelah Jepang bertekuk lutut. Slamet Rijadi berhasil menggalang para pemuda, menghimpun kekuatan pejuang dari pemuda-pemuda terlatih eks Peta/Heiho/Kaigun dan merekrutnya dalam kekuatan setingkat Batalyon , yang dipersiapkan untuk mempelopori perebutan kekuasaan politik dan militer di kota Solo dari tangan Jepang (Slamet Rijadi diangkat sebagai Komandan Batalyon Resimen I Divisi X ).Dari sini kehidupan sebagai militer terus berlanjut. Pendidikan militer ia dapatkan dari kehidupan riel di tengah kancah merebut kemerdekaan bukan melalui teori-teori militer di bangku pendidikan ketentaraan.

Setelah Jepang terusir dari Indonesia ternyata bukan berarti merdeka seratus prosen tetapi Belanda tetap ingin menjajah Indonesia dan hal ini dikenal dengan Clash II. Di tengah-tengah melawan Belanda di tahun 1948 pecah pemberontakan PKI-Madiun dan saat itu ketaatan Slamet Riyadi kepada atasannya yaitu Gubernur Militer II Kolonel Gatot Subroto untuk melakukan penumpasan ke arah Utara, berdampingan dengan pasukan lainnya, operasi ini berjalan dengan gemilang.

Pada saat menumpas pemberontak RMS di gerbang benteng Victoria, Ambon (4-11-1950) pasukan Pak Met berjumpa dengan segerombolan pasukan yang bersembunyi di benteng tersebut dengan mengibarkan bendera merah putih.Melihat bendera merah putih Letkol Iganatius Slamet Riyadi memerintahkan pasukannya untuk menghentikan penyerangan karena beliau yakin bahwa mereka adalah tentara Siliwangi. Untuk itu ia membuktikan sendiri dengan keluar dari panser, namun apa yang terjadi gerombolan tersebut bukan tentara Siliwangi tetapi para pemberontak RMS menghujani tembakan kearah Pak Met. Hari Sabtu 4 Nopember 1950 pukul 11.30 menghembus nafas terakhir dengan usia sangat muda belum genap 24 tahun.
Melihat perjalanan anak muda Ignatius Slamet Riyadi sangat beralasan kalau pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional karena sepanjang hidupnya hanya untuk negara tidak pernah memikirkan kepentingan pribadinya.



Agustinus Adi Sucipto, orang yang pertama kali menerbangkan pesawat Indonesia.


[Image: 180px-Adisutjipto.jpg]

[Image: adsctkn1.jpg]

Marsekal Muda (Pur) Agustinus Adisutjipto akrab dipanggil Cip namun kemudian rekan-rekannya memanggilnya Pak Adi merupakan putra pertama dari lima bersaudara buah perkawinan Roewidodarmo dan Latifatun. Adisutjipto, kelahiran Salatiga 3 Juli 1916, sangat gemar bermain sepakbola, naik gunung, tenis dan catur. Intelektualitasnya terasah lewat hobinya membaca buku-buku kemiliteran dan filsafat. Pribadinya dikenal pendiam, namun sangat reaktif bila harga dirinya terinjak.

Sejak pekik kemerdekaan berkumandang 17 Agustus 1945, satu demi satu muncul berbagai tuntutan. Termasuk penerbangan militer. Suryadarma bertindak cepat. Para eks penerbang AU Hindia Belanda, seperti Adisutjipto, dipanggilnya. Berbagai langkah konsolidasi, mulai dari mengumpulkan ratusan pesawat sampai mengupayakan perbaikan pesawat-pesawat peninggalan Jepang, diambil.

Usaha Suryadarma langsung berbuah. Buktinya, Adisutjipto berhasil menerbangkan pesawat Nishikoren dari Cibereum ke Maguwo, 10 Oktober 1945. Peristiwa ini tercatat sebagai penerbangan pertama di wilayah RI merdeka oleh awak Indonesia. Tujuhbelas hari kemudian, kembali Adisutjipto membakar semangat perjuangan dengan menerbangkan pesawat Cureng bertanda merah putih. Peristiwa ini mengukir lagi catatan sejarah, sebagai penerbangan berbendera merah putih pertama di tanah air.

Adi Sucipto terbang ke India untuk mengambil obat2an dan sekembalinya dari India ketika memasuki wilayah Indonesia. Di ujung cakrawala, terlihat pesawat Dakota VT-CLA melakukan approach. Para penumpangnya, Adisutjipto, Abdulrachman Saleh, AN Constantine (pilot), R Hazelhurst (ko-pilot), Adisumarmo Wiryokusumo (engineer), Bhida Ram, Nyonya Constantine, Zainal Arifin (wakil dagang RI), dan Gani Handonocokro, tentu bahagia karena sesaat lagi akan mendarat. Begitu juga Sudarjono yang lagi piket, akan bertemu dengan kakaknya.

Sekonyong-konyong, muncul dua pesawat P-40 Kitty Hawk Belanda dari arah utara yang langsung memberondong Dakota, pesawat sipil yang jelas-jelas membawa bantuan. Pesawat kehilangan ketinggian, melayang kencang dan menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian. Begitu pesawat terhempas ke tanah, langsung terbakar. Suryadarma dan semua orang penunggu, berlarian ke arah pesawat naas.



Laksamana Madya Yosaphat Soedarso



Laksamana Madya Yosaphat Soedarso (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24 November 1925 – meninggal di Laut Aru, 13 Januari 1962 pada umur 36 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam pertempuran Laut Aru melawan armada Belanda pada masa kampanye Trikora. Hal yang kurang lazim adalah, sebagai seorang Kepala Staff Angkatan Laut tidak seharusnya ia ikut terjun langsung di dalam operasi tersebut. Namanya kini diabadikan pada sebuah KRI dan pulau.

Yos Soedarso menikah dengan Siti Kustini (1935-2006) pada tahun 1955 dan meninggalkan lima orang anak.





Sumber :
Website Paroki St. Thomas, Keuskupan Bogor
http://mascosmaseko.blogspot.com/2011/05/mgr-soegijapranata-pahlawan-nasional.html
HARRY TJAN SILALAHI - Sekjen Partai Katolik Republik Indonesia (1964-1971
http://hurek.blogspot.com/2011/08/ij-kasimo-katolik-nasionalis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perwira
http://gbudiwaluyo.wordpress.com/
http://mascosmaseko.blogspot.com/2011/05/ignatius-slamet-riyadi.html
http://bpn16.wordpress.com/2010/09/23/agustinus-adi-sucipto-orang-yang-pertama-kali-menerbangkan-pesawat-indonesia/




Bagaimana kawan-kawan kalian sudah tahukan mereka-mereka itu adalah beberapa pahlawan Indonesia yang beragama katolik,masih banyak lagi pahlawan Indonesia yang beragama katolik namun kami belum sempat menjelaskan.

Terima Kasih telah mengunjungi blog kami.
Salam persahabatan dari kelas 8 amaZing

Pelindung SMP Katolik Rajawali


Yang di atas adalah foto St.Ignasius Loyola. St Ignasius ini adalah Santo pelindung di SMP Katolik Rajawali